DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cinta Kasih
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
C. Kasih Sayang
D. Kemesraan
E. Pemujaan
F. Belas Kasih
G. Cinta Kasih
Erotis
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA …
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada hakikatnya sejak
manusia dilahirkan, manusia sudah diberikan perasaan oleh Tuhan. Perasaan
merupakan kebutuhan manusia yang fundamental.
Dalam menjalani
kehidupan di dunia ini, manusia selalu memiliki perasaan cinta kasih dalam
berbagai macam aspek kehidupan. Contoh, cinta kepada keluarga, cinta kepada
teman, cinta kepada saudara, cinta kepada suatu pekerjaan, cinta kepada alam,
dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki rasa cinta kasih,
kecuali orang yang jiwanya telah menghilang (jiwanya telah mati).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa)
suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih
atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat
diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk
hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan,
“mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich
Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah
memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari
kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang
akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta
yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda,
tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
·
Cinta
Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran agama
Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa
pengertian.
1. Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang,
lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2. Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau
cinta yang membara.
3. Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat
sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak
orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah
poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua
(lama) tidak diperhatikan lagi).
4. Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku
menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang
telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam,
sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh
mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya
dilarang.
Dalam agama Islam,
cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang
tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua
makhluk ciptaan-Nya.
·
Cinta
Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah
pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu
wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi
dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
·
Cinta
Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan
pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih
adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari
cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat
digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya
memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
·
Cinta
menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali,
yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang berarti
kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul
Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga
ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa
trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta
kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin
antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
A.
Kasih
Sayang
Kasih sayang adalah
perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk
ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah
faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun
tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa
itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka
perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
B.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari
kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada
dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab
antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup
manusia.
Yose Ortega Y Gasset
dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta
merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat
kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose
mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran
energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan
dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan
kemesraan seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan
bakat. Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni
musik, dsb.
Dalam seni tari
berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih dan
Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni
tari disajikan dalam upacara pernikahan.
C.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan
cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan
adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut
terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat
59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya
diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah
sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa
yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka,
sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta
kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan
manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan
agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid,
digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan
perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya
karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia
mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat
menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui
Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula
yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari
Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat
Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton
oleh para turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak
sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan
diungkapkan dalam bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih
daripada orang awam.
Dalam seni musik,
banyak didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu
keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja,
gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan.
Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
D.
Belas
Kasihan
Belas kasihan adalah
emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas
kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan
sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang
mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga
dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia
kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang
mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat
menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat
berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu
seni suara,seni sastra,dll.
E.
Cinta
Kasih Erotis
Dalam cinta kasih
persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding.
Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai
kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja.
Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu
kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis
seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh
cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara
saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa
ingin lebih memiliki lebih.
Penutup
Demikianlah makalah
yang di buat semoga dapat Bermanfaat serta menambah wawasan Bagi pembacanya. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang
tidak jelas dan kurang dimengerti.
Untuk kesempurnaan
makalah kami,mohon kritik dan saran yang membangun. Sekian penutup dari kami
semoga berkenan di hati dan Kami ucapkan Terima Kasih.
Daftar Pustaka
Joko Tri Prasetya,
Drs. Dkk., Ilmu Budaya Dasar,PT Rineka Cipta,Jakarta,1991
http://anazarfaqih.wordpress.com/2013/12/01/tugas-kelompok-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar