Minggu, 23 Oktober 2016

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN




Nama    : Fakhri Alwan Maulana
Kelas     : 3 PA 18
Npm      : 13514899

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Menurut Para Ahli :
George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. 
Stoner : Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.
- Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan menurut Jacobs dan Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. 
Hemhiel dan Coons (1957:7): Menurut Hemhiel dan Coons, bahwa pengertian kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal). 
Ralph M. Stogdill : Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan. 
- Rauch dan Behling (1984:46): Pengertian kepemimpinan menurut Rauch dan Behling adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan. 
Wexley dan Yuki (1977): Pengertian kepemimpinan menurut Wexley dan Yuki adalah mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.  


Analisis :

  1. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia ini adalah seorang orator ulung yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang populis, bertemperamen meledak-ledak, dan menyukai keindahan.
Gaya kepemimpinan beliau berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari Negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan fanatic. Sifat kepemimpinan yang menonjol adalah penuh percaya diri, penuh daya tarik, inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta melepas ketergantungan dari Negara-negara Barat.

Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S) juga.

 
  1. Soeharto
Pemimpin kedua Indonesia ini merupakan pemimpin yang mempunyai visi dan misi, serta target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas. Mahir dalam strategi, details dan panda dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul.
Gaya kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian.

 
3. Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-enam ini presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Sosoknya demokratis, menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Pembawaan SBY yang karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara, tampak agak formal. Beliau selalu santun dalam berpenampilan dan berbusana. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.




SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.


4.  Jokowidodo
 
Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat.
Gaya kepemimpinan Jokowi sebenarnya sangat bagus, yaitu dengan turun kelapangan umtuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. Dengan cara ini permasalahan dapat segera teratasi karena kita dapat menanyakan langsung kepada warga atau masyarakat sekitar apa permasalahan nya. Hal yang paling bagus dengan gaya kempemimpinan Jokowi adalah transparansinya, yaitu mempublikasikan semua informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu dana/anggaran digunakan untuk apa saja dan dapat meminimalisir terjadinya korupsi.
  






Daftar Pustaka                 
                               
Nogi, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo.
Umar, Husein. 2000. Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.