1. Pengertian Job Enrichment
Job
enrichment didefinisikan sebagai cara untuk memotivasi karyawan dengan
memberikan mereka tanggung jawab lebih dan variasi dalam pekerjaan mereka
(Hezberg. F, 1950). Teori motivasi Herzberg menjelaskan bahwa untuk memotivasi
karyawan, pekerjaan perlu diperkaya (enriched ) sehingga memberi kesempatan
untuk mendapatkan penghargaan (achievement ), pengakuan(recognition), tanggung
jawab (responsibility), kemajuan (advancement ),dan pertumbuhan (growth).
Job
enrichment merupakan kombinasi beberapa aktifitas dari penampang vertikal dari
organisasi menjadi satu pekerjaan unt-uk memfasilitasi karyawan dengan tanggung
jawab dan otonomi lebih, serta peningkatan kerja yang lebih mendalam tentunya
dengan menerapkan unsur-unsur manajemen. Ide ini digunakan untuk mengembangkan
pengalaman akuntabilitas yang kuat dengan mengijinkan mereka mengatur jam
kerjanya, mengoreksi kesalahannya, dan memutuskan jalan terbaik untuk
menjalankan berbagai tugas.
Untuk
menerapkan Job Enrichment ada 2 teknik dalam penerapannya, yaitu :
1.
Job Range
Perluasan pekerjaan (rentang pekerjaan) dengan
kata lain apabila seorang pekerja yang mempunyai banyak macam pekerjaan maka
range pekerjaan juga akan lebih luas lagi.
2. Job
Depth
Pendalaman
pekerjaan. Pendalaman ini bermaksud untuk lebih meguasai ruang lingkup
pekerjaan yang digelutinya sehingga menghasilkan kualitas kinerja lebih baik
lagi dari sebelumnya
2.
Langkah-Langkah Job Enrichment
Begitu
banyak pekerjaan sangat membosankan dan monoton dan apa yang dapat dilakukan
untuk membuat pekerjaan yang ditawarkan lebih memuaskan, dengan mengurangi
biaya perekrutan, meningkatkan retensi staff yang berpengalaman dan memotivasi
mereka untuk tampil di tingkat yang tinggi. Salah satu faktor kunci dalam
design pengayaan pekerjaan (job enrichment) menurut Stphen P. Robbins (2003),
sebagai berikut:
1.
Menggabungkan Tugas
Gabungan
berbagai bentuk aktivitas kerja untuk memberikan yang lebih menantang dan
kompleks pada tugas pekerjaan. Hal ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan
berbagai macam keterampilan, variasi tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa
lebih bermakna dan penting. Hal ini meningkatkan keanekaragaman dan identitas
tugas.
2.
Menciptakan Unit Kerja Alami
Salah
satu cara memperkaya pekerjaan adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami
dimana pegawai mendapatkan kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa
tugas pekerja dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya.
Kenaikan pekerjaan pada setiap pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja
akan meninjau pekerjaannya yang berarti dan penting yang tidak begitu relevan
dan membosankan.
3.
Menampilkan Hubungan Pelanggan
Pekerja
sangat jarang kontak dengan pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan
tersebut dapat dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat.
Hal ini meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
4.
Memperluas Pekerjaan Vertikal
Ketika
kesenjangan (gap) antara “melakukan” dan “mengontrol” dikurangi “vertical
loading” terjadi, khususnya tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung
jawab manajemen sekarang didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari
pekerjaan mereka. Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik,
pekerja merasa tanggung jawab personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak
dari usaha mereka.
5.
Membuka Saluran Feedback
Dengan
meningkatkan umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya
mereka menyamakan pekerjaannya, tetapi hanya dengan memeperbaiki kinerja
mereka, memperburuk atau mengulang pada tingkat yang tetap. Idealnya umpan
balik ini menyangkut kinerja yang dapat diterima langsung seperti pekerja
melakukan pekerjaannya dan perlu kebiasaan dasar manajemen.
3.
Pertimbangan Melakukan Job Enrichment
Agar
perusahaan dapat terus hidup dan bertahan lama, maka pekerja yang bekerja untuk
perusahaan tersebut perlu diberikan program redesign pekerjaan seperti job
enrichment. Dengan job enrichment, produktivitas pekerja bisa ditingkatkan
sehingga pekerja tidak merasa monoton dengan pekerjaannya. Para pemegang
kekuasaan perlu cermat dalam melihat siapa saja pekerja yang berpotensi dan
perlu mendapatkan program job enrichment.
Ada
lima dimensi inti dari sebuah pekerjaan yang mempengaruhi job enrichment
biasanya memberikan kontribusi kepada orang-orang yang menikmati pekerjaan
menurut Greenberg dan Baron:
1. Skill
Variety
Meningkatkan jumlah individu
keterampilan yang digunakan ketika melakukan pekerjaan.
2. Task
Identity
Mengaktifkan orang untuk melakukan
pekerjaan dari awal sampai akhir.
3. Task
Significance
Memberikan pekerjaan yang memiliki
dampak langsung terhadap organisasi atau para stakeholder.
4. Autonomy
Meningkatkan tingkat pengambilan
keputusan, dan kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika pekerjaan selesai.
5. Feedback
Meningkatkan jumlah pengakuan untuk
melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan hasil karya orang.
Contoh-contohnya :
Job
Range :
dalam
sebuah toko bangunan atau yang biasa disebut toko material, kuli bangunan
memiliki Job range yang lebih luas karena mempunyai banyak keahlian yang
dimilikinya yaitu seperti menyemen, mengecet, memasang genting/genteng,memasang
keramik membuat kerangka bangunan, memasang kerangka atap dan lain-lain ketimbang
dengan penjaga atau pelayan toko material yang hanya melayani pelanggan yang
datang ke toko bangunan tersebut.
Job
Depth :
Seorang
fotografer pada awal karier atau belajarnya memulai dengan mengambil foto dari
berbagai aspek, misalkan dokumentasi, landscape, model, dan lain-lain. Tapi
ketika seorang fotografer telah menemukan bidang fotography yang disenangi atau
kuasai daripada yang lain maka fotografer tersebut akan mendalami bidangnya itu
lebih mendalam.
Job
Enrichment :
Seorang
koki yang spesialis sauce disuruh memasak soto atau masakan yang di luar job/
ilmunya.
Daftar pustaka
Wijayanto,
D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Munandar,
A.S.(2014). Psikologi indrustri dan
organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia(UI-Press)