v Teori Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat pada klien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi. Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menangani masalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh.
Menurut Rogers yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:
1.
Menjadi
manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2.
Siswa
akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang
bermakna bagi siswa
3.
Pengorganisasian
bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
yang bermakna bagi siswa.
4.
Belajar
yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Rogers menunjukkan sejumlah
prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting diantaranya ialah :
1)
Manusia
itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
2)
Belajar
yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
3)
Belajar
yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap
mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
4)
Tugas-tugas
belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan
apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
5)
Apabila
ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai
cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
6)
Belajar
yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
7)
Belajar
diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
8)
Belajar
inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun
intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
9)
Kepercayaan
terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama
jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan
penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
10)
Belajar
yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar
mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap
pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu
v Teori Maslow
Abraham
Maslow (dalam Basuki, 2010) berpendapat bahwa manusia mempunyai naluri‐naluri
dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan yaitu kebutuhan fisik atau biologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta, kebutuhan akan penghagaan dan
harga diri, kebutuhan aktualisasi atau perwujudan diri, Kebutuhan estetik.
Kebutuhan‐kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan
pertama disebut kebutuhan “deficiency”.
Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi)
disebut kebutuhan “being”.
Proses perwujudan diri berkait erat dengan kreativitas. Bila bebas dari
neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang
hakiki.
·
Struktur Kepribadian Abraham H. Maslow
Teori kepribadian Abraham Maslow
terdiri diatas jumlahn asumsi dasar tentang motivasi.
A.
Pertama,
Maslow mengadopsi pendekatan holistik
terhadap motivasi, yaitu: seluruh orang, bukan satu bagian atau
fungsi tunggalnya saja, yang termotivasi.
B.
Kedua,
motivasi biasanya bersifat kompleks, artinya perilaku seseorang bisa muncul
dari beberapa motif yang terpisah. Contohnya, hasrat untuk melakukan hubungan
seks biasanya dimotivasi bukan hanya oleh kebutuhan genital, tetapi juga untuk
kebutuhan mendominasi, persahabatan, cinta dan harga diri. Selain itu, motivasi
tingkah laku tertentu bisa saja tidak disadari atau tidak diketahui pribadi tersebut.
Contohnya, motivasi seorang mahasiswa untuk meraih nilai tinggi bisa saja
menopangi kebutuhannya untuk mendominasi atau menguasai. Penerimaan Maslow
terhadap pentingnya motivasi yang tidak disadari adalah suatu pembeda utama
dirinya dari Gordon Allport. Jika Allport yakin seseorang yang bermain golf
untuk mencari kesenangan main golf itu sendiri namun, Maslow berpendapat lain
dengan mencari berbagai alasan yang melandasi dibalik kesenangan itu, yang
sering kali lebih kompleks dari sekedar keinginan untuk bermain golf.
C.
Asumsi
ketiga adalah manusia termotivasi secara terus menerus oleh suatu kebutuhan
atau kebutuhan yang lainnya. Ketika suatu kebutuhan terpenuhi biasanya dia
kehilangan daya motivasinya, dan digantikan oleh kebutuhan lain. Contohnya, selama
kebutuhan rasa lapar tidak terpenuhi, manusia akan berjuan untuk mencari
makanan. Namun ketika sudah cukup makan, mereka akan bergerak pada kebutuhan
lain, seperti rasa aman, persahabatan dan harga diri.
D.
Asumsi
keempat adalah semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar
yang sama. Cara manusia diberagam budaya memperoleh makanan, mengungkapkan
persahabatan, dan seterusnya bisa sangat beragam namun, kebutuhan fundamental
akan makanan, rasa aman, dan persahabatan adalah fakta umum bagi seluruh
spesies manusia.
o
Teori
Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah
Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system
sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada
lebih mudah menjadi pemusik.
Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman
sejawat di tambah tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh
informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar
dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan +
penghargaan dari orang-orang penting.
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang
luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk
melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya
·
Ciri-ciri
Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi
mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal
tetapi saling terpadu secara dialektis.
- Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.
- Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
- Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
- Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
- Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
- Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama.
- Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
- Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
- Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.