Teori
penguatan( Reinforcement Theory)
Teori Penguatan kembali
(reinforcement theory) memandang bahwa perilaku manusia ditentukan oleh
konsekuensi yang diberikan oleh lingkungannya.
•Teori ini berdasarkan
pada Thorndike’s law of effect, yakni bahwa perilaku yang menghasilkan outcome
yang menyenangkan akan cenderung diulangi, sedangkan perilaku yang menghasilkan
outcome yang tidak menyenangkan akan cenderung tidak diulang.
B.F. Skinner
mempopulerkan empat strategi Reinforcement, yaitu:
- Positive Reinforcement: meningkatkan perilaku yang diharapkan dengan memberikan konsekuensi yang menyenangkan
- Negative Reinforcement: meningkatkan perilaku yang diharapkan dengan tidak memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan;
- Extinction: mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan dengan meniadakan konsekuensi yang menyenangkan.
- Punishment:mengurangi perilaku yang tidak diharapkan dengan memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan
CONTOH
:
- Positive : ketika pegawai melakukan pekerjaan dengan cepat dan tepat maka atasan akan memberikan bonus kepada pegawai seperti bonus cuti, gaji, tunjangan dan peningkatan jabatan
- Negative : Seorang karyawan yang berupaya untuk cepat menyelesaikan pekerjaan karena tidak tahan mendengar pimpinannya yang mengomel terus-menerus
- Extinction : seorang manajer atau atasan menahan reward atau bonus kepada pegawai yang kerjannya menuruh dan akan memberikannya hingga pegawai kembali ke performannya lagi
- Punishment : pegawai telat masuk kerja atau rapat maka atasanya akan memberikan hukuman seperti menahannya diluar atau peringatan tegas oleh atasannya
Teori
Motivasi harapan
Teori ini dikemukakan
oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang
untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan
timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dengan hasil pekerjaan
itu.
CONTOH:
Ketika karyawan melakukan
dinas kerja keluar kota selama 3 hari
dan dia meminta libur 1 hari karena karyawan telah melakukan dinas kerja
Teori
Motivasi Tujuan
Teori ini dikemukakan
oleh Edwin Locke. Teori ini menunjukkan adanya keterkaitan antara tujuan dan
kinerja seseorang terhadap tugas.Tujuan yang spesifik dan sulit akan
menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada tujuan yang mudah.
Edwin Locke
mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki 4 macam mekanisme
motivasional, yaitu :
·
Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
·
Tujuan-tujuan mengatur upaya
·
Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
·
Tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
CONTOH
Ketika pencalonan
pemimpin atau ketua dalam organisasi dimana para calon harus mengemukakan visi
dan misi agar para pemilih dapat melilihnya dibandingkan saingannya
Teori
Motivasi Kebutuhan
Menurut Maslow,
individu dimotivasi oleh kebutuhan yang belum di puaskan, yang paling renda,
paling dasar dalam tata tingkat. Begitu tingkat kebutuhan ini dipuaskan, ia
tidak akan lagi memotivasi perilaku. Kebutuhan pada tingkat berikutnya yang
lebih tinggi menjadi dominan. Dua tingkat kebutuhan dapat beroperasi pada waktu
yang sama, tetapi kebutuhan pada tingkat lebih rendah yang dianggap menjadi
motivasi yang lebih kuat dari perilaku. Maslow juga menekankan bahwa makin
tinggi tingkat kebutuhan, makin tidak penting ia untuk mempertahankan hidup (Survival) dan makin lama pemenuhannya
dapat di tunda.
1. Kebutuhan
fisiologis, ini adalah kebutuhan dasar udara, air, pakaian, makanan, dan
tempat tinggal. Dengan kata lain kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan untuk
fasilitas dasar hidup.
2. Kebutuhan akan
rasa aman, kebutuhan keselamatan meliputi fisiak, kemanan lingkungan dan
emosional dan perlindungan.
3. Kebutuhan sosial,
kebutuhan sosial termasuk kebutuhan akan cinta, kasih sayang, perawatan, rasa
akan memiliki, dan persahabatan.
4. kebutuhan esteem,
terdiri dari kebutuhan internal dan eksternal. Kebutuhan internal (harga diri,
kepercayaan diri, kompetensi, prestasi dan kebebasan). Kebutuhan eksternal
(pengakuan, kekuasaan, status, perhatian, dan kekaguman.
5. Kebutuhan akan
aktualisasi diri, ini termasuk dorongan untuk menjadi apa yang individu
mau, dan memanfaatkan potensi yang anda miliki untuk menjadi apa yang anda
cita-citakan. Ini termasuk kebutuhan akan pertumbuhan dan kepuasan diri. Hal
ini juga termasuk keinginan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan, pelayanan
sosial, kretivitas, dan menjadi estetika. Pada kebutuhan aktualisasi diri tidak
sepenuhnya terpenuhi, Sebagian individu tumbuh dengan kekurangan dan faktor
psikologis yang berbeda, dimana peluang dan kesempatan datang ke yang dimiliki
individu berbeda-beda.
CONTOH
:
Seorang yang bekerja
pasti ingin memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan
primer seperti makanan, air, pakaian juga memenuhi rasa aman dia dengan
mendaftarkan dirinya ke asuransi untuk berjaga-jaga ketika sakit atau untuk
jiwanya. Juga kebutuhan sosial seperti mendapatkan pengakuan dari teman
kerjanya atau atasannya dan kebutuhan akualisasi diri seperti dimana posisi
yang ia sukai apakan nyaman atau tidak
Daftar
Pustaka
Munandar, A.S.(2014). Psikologi indrustri dan organisasi. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia(UI-Press)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar