Perbedaan komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi Satu Arah
Komunikasi
satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu
hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan
untuk memberikan respon atau tanggapan.
Contohnya :
pembawa berita membacakan berita, khotbah di masjid sebelum mulai sholat
jum’at.
Komunikasi Dua Arah
komunikasi
yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan,
pendapat dan peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua
arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal
balik baik dari komunikator maupun komunikan.
Contohnya :
Seseorang yang berbicara lewat telephone, seseorang yang sedang curhat
kepada teman dekatnya menceritakan semua keluhnya dan orang yang mendengarkan curhat tersebut
memberikan tanggapannya atau meresponya.
Apa peran komunikasi dalam manajemen organisasi ?
Komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengannya,
kita dapat berbagi ilmu, berdagang, serta berintegrasi untuk menjalin kerja
sama. Syarat utama terjadinya sebuah komunikasi adalah adanya keberadaan dua
orang atau lebih yang memiliki kebutuhan khusus antara yang satu dengan yang
lain. Umumnya, komunikasi akan diawali dengan interaksi yang sederhana seperti
contohnya senyuman, dan perlahan semakin intens. Hingga pada tahap ini kita
sama-sama mengetahui bahwa komunikasi hanya akan terjadi jika terdapat sekelompok
manusia yang saling membutuhkan. Dan, untuk memperuncing pembahasan, kali ini
kita akan membahas lebih dalam mengenai Komunikasi di dalam Organisasi.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi,
atau dalam bahasa Inggris Communication memiliki asal dari bahasa Latin
yang artinya “pemberitahuan informasi” atau “pertukaran informasi”. Adapun
berikut pendapat dari beberapa orang tokoh mengenai definisi Komunikasi :
“Komunikasi
adalah penyampaian informasi, ide, keterampilan, emosi dan seterusnya melalui
penggunaan symbol, angka, grafik, dan lain-lain”. (Fisher – 1990)
“Komunikasi
adalah sebuah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian melalui
pemindahan pesan”. (James A. F. Stoner – ?)
“Komunikasi
adalah sebuah proses penyampaian pesan kepada orang lain untuk memberi tahu
atau merubah sikap, pendapat, atau perilaku secara langsung ataupun tidak
langsung”. (Effendy – 2006)
Dari
beberapa definisi diatas, dapat kita pahami bersama. Bahwa, komunikasi adalah
sebuah proses pemberian informasi dari satu individu ke individu lainnya secara
dua arah.
Jenis-jenis
Komunikasi
Bila
dikaitkan dengan kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, maka secara garis
besar, komunikasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sifat, arah,
serta formalitasnya. Berikut penjabaran lebih lanjutnya.
A. Berdasarkan Sifatnya
1. Lisan
Komunikasi
lisan merupakan bentuk komunikasi tradisional yang menggunakan bahasa dengan
pelafalan secara langsung untuk mengartikan suatu maksud. Seiring berjalannya
waktu, komunikasi menggunakan lisanpun berkembang menjadi komunikasi lisan
secara langsung(dengan berhadapan dan saling berinteraksi secara langsung)
ataupun secara tidak langsung(menggunakan media perantara).
2. Tertulis
Sama seperti
komunikasi secara lisan, disini kita tetap menggunakan bahasa sebagai dasar
komunikasi, Namun yang membedakannya adalah pemanfaatannya. Bila sebelumnya
kita lafalkan secara langsung, kali ini kita cukup menuliskan informasi yang
ingin kita sampaikan melalui media-media seperti kertas, papan tulis, serta
perangkat teknologi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi
3. Verbal
Komunikasi
yang disampaikan menggunakan tatanan lisan dan tulisan secara seimbang.
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang cukup efektif, karena dalam komunikasi
verbal umumnya memiliki nilai-nilai secara implisit.
4. Non Verbal
Tata cara
penyampaian informasi selain komunikasi verbal, seperti contohnya bahasa
isyarat, lampu lalu lintas, cahaya untuk sandi morse, dan lain-lain.
B. Berdasarkan
Arah Berjalannya
1. Komunikasi Keatas
Komunikasi yang umumnya dilakukan terhadap orang
dengan jabatan yang lebih tinggi dibandingkan jabatan yang kita miliki. Umumnya
dilakukan ketika ingin mengajukan proposal ide, meminta pendapat dan arahan, serta
ketika dilimpahkan wewenang.
2. Komunikasi Kebawah
Komunikasi yang dapat kita lakukan terhadap
orang-orang dengan jabatan yang lebih rendah. Contohnya ketika memberikan
arahan pekerjaan, memberi izin untuk pelaksanaan proyek, dan memberikan pelimpahan
wewenang.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang terjadi ketika dilakukan oleh
orang-orang dengan tingkatan jabatan yang sederajat. Contohnya, diskusi, forum
manajerial, belajar kelompok.
C. Berdasarkan
Keresmiannya
1. Komunikasi Formal
Yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup resmi dan umumnya terdapat
sistem manajerial di dalamnya.
2. Komunikasi Informal
Yaitu
komunikasi yang umumnya bersifat lebih santai dan tidak terdapat unsur
manajerial di dalamnya.
Proses
Komunikasi
Dalam
berkomunikasi, juga ada tahapan prosedural yang perlu dipenuhi. Adapun menurut
Bovee dan Thill dalam buku Business Communication Today, proses komunikasi
terdiri dari enam tahapan, yaitu :
1. Pengirim mempunyai ide atau gagasan
Tahap ini merupakan tahap inisiasi
dimana seorang komunikator mendapatkan ide dan berniat untuk mengkomunikasikan
ide yang Ia miliki.
2. Pengirim merubah ide menjadi suatu
pesan
Pada tahap ini, komunikator telah
melakukan upaya lebih untuk mengimplementasikan ide yang telah dimilikinya ke
dalam sebuah tatanan pesan formal ataupun informal yang memiliki nilai
informatif di dalamnya.
3. Pengirim menyampaikan pesan
Dalam tahap ini, pesan yang
sebelumnya telah di olah di berikan pada objek-objek komunikasi(komunikan)
dengan tujuan agar ide yang ingin kita sampaikan dapat diterima dan di telaah
sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
4. Penerima menerima pesan
Tahapan dimana pesan yang ingin
disampaikan komunikator telah diterima oleh komunikan secara tepat sasaran.
5. Penerima menafsirkan pesan
Yaitu tahapan dimana penerima telah
mendapatkan pesan yang kita tujukan, dan berusaha untuk menafsirkan dan
menelaah informasi tersebut.
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan
balik kepada pengirim
Pada tahap ini merupakan tahap
dimana komunikan telah memahami isi dari pesan yang ingin disampaikan oleh
komunikator dan akan memberikan tanggapan baik berupa masukan, kritik, ataupun
saran.
Komunikasi
Efektif
Komunikasi
yang efektif adalah komunikasi dimana informasi yang ingin disampaikan dapat
diterima/ditelaah dengan baik oleh objek komunikasi sesuai dengan yang kita
harapkan. Oleh karena itu penyampaian sebuah komunikasipun harus sangat
diperhatikan agar dapat dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. Adapun
syarat sebuah komunikasi dikatakan sebagai
komunikasi
yang efektif adalah sebagai berikut.
·
Sumber
Sumber
informasi merupakan hal paling mendasar yang sangat vital di dalam sebuah
komunikasi. Adapun sumber dari informasi yang akan kita sampaikan, haruslah
sumber yang jelas dan terpercaya, sehingga kita dapat meminimalisir keraguan di
dalamnya.
·
Komunikator
Seorang
komunikator merupakan ujung tombak di dalam komunikasi. Oleh karena itu seorang
komunikator dituntut untuk memahami informasi yang ingin di sampaikan, dapat
beradaptasi dengan lingkungan komunikan, serta memiliki kemampuan penyampaian
informasi yang mumpuni.
·
Pesan
Pesan disini
merupakan konten dari komunikasi tersebut, oleh karena itu kredibilitas dari
pesan yang ingin kita sampaikanpun tidak luput untuk kita optimalkan agar
komunikasi dapat berjalan dengan baik. Adapun pesan yang ingin kita sampaikan
harus memiliki tatanan bentuk dan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami,
serta memiliki nilai kejelasan yang pasti.
·
Media
Komunikasi
Merupakan
media penunjang yang dapat kita gunakan untuk lebih mengoptimalkan komunikasi
yang ingin kita sampaikan. Contohnya pemberitaan di media cetak, media massa,
dan televise, pelayanan berupa situs yang dapat dijadikan sebagai homepage
melalui internet, dan lain-lain.
·
Efek
Komunikasi
Efek
komunikasi adalah reaksi yang terjadi setelah kita memaparkan informasi kepada
objek komunikasi yang kita tuju. Semakin baik reaksi yang kita dapatkan, maka
semakin baik pula kemampuan berkomunikasi yang kita miliki. Oleh karena itu
seorang komunikator juga dituntut untuk menguasai keadaan objek komunikasi agar
dapat mengikuti arah komunikasi.
Peranan komunikasi dalam manajemen organisasi :
Berdasarkan
pemaparan diatas, dapat kita pahami bahwa komunikasi, khususnya dalam
organisasi memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam fungsi
manajerial. Umumnya, sebuah organisasi juga sangat membutuhkan komunikasi yang baik
dari antar individu yang terkait di dalam sebuah oragnisasi tersebut. Adapun
komunikasi yang efektif dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesepahaman antar
anggota terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Oleh
karena itu, masing-masing anggota dari sebuah organisasi seringkali dilatih
untuk berkomunikasi di khalayak umum. Hal ini ditujukan agar anggota dari
organisasi tersebut dapat mempelajari dan memahami konsep komunikasi yang
efektif.
Sumber :
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis
edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Widyatmini & Izzati. 1991. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta : Gunadarma.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok : Gunadarma
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Widyatmini & Izzati. 1991. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta : Gunadarma.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok : Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar